Oleh: Gunawan, M.Pd.
SUAR News | Kamis, 2 Juli 2020. Telah kita pahami bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk semata mata beribadah kepada Allah Swt.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56)
Ibadah adalah penghambaan. Segala macam perbuatan atau ucapan yang dicintai dan diridhoi oleh Allah adalah ibadah. Termasuk juga amalan hati seperti cinta kepada Allah, tunduk; menghinakan dan merendahkan diri, takut, berharap, tawakkal, semuanya adalah ibadah.
Jika di dalam Al Quran dan Hadits terdapat perintah terhadap sesuatu, maka sesuatu itu adalah ibadah. Jika Allah dan Rasul-Nya melarang sesuatu, maka meninggalkan sesuatu itu adalah ibadah.
Kita memahami sepenuhnya bahwa mendidik, apalagi mendidik tentang Islam itu diperintahkan baik berdasarkan Al Quran maupun Hadits.
Karena ini bagian dari ibadah maka niatnya harus semata-mata mencari ridho Allah. Keyakinan transaksinya kepada Allah, bukan karena lembaga, atau seseorang. Kita yakin bahwa Allah Maha Kaya, Maha Adil, dan Maha Kuasa. Pasti akan memberi balasan yang sebaik-baiknya.
Sebaliknya, jika niatnya karena obsesi materi, pasti yang didapat adalah kekecewaan, kemalasan, dan keputusasaan. Ini dikarenakan sandarannya terletak pada sesuatu yang lemah dan terbatas. Perasaan tersebut bisa berkepanjangan manakala kita tidak sering memperbaruhi niat kita.
Sebagian Ulama menjelaskan bahwa perasaan yang harus dibangun pada saat beribadah harus mengandung 3 hal, yaitu: (1) cinta dengan pengagungan, (2) takut, dan (3) berharap.
Barangsiapa yang dalam seluruh ibadah hanya mendasari pada cinta saja, maka ia adalah zindiq. Barangsiapa yang dalam seluruh ibadahnya hanya takut saja maka ia adalah haruri (khawarij). Barangsiapa yang dalam seluruh ibadahnya hanya berharap saja, maka ia adalah murji’ah. Barangsiapa yang menggabungkan perasaan cinta, berharap, dan takut dalam ibadah-ibadahnya, maka ia adalah seorang yang beriman. Sebagaimana ungkapan ini dijelaskan oleh Ibnul Qoyyim sebagai ucapan sebagian Ulama Salaf.
Untuk itu, setiap kita bekerja, apalagi menunaikan amanah, terlebih lagi mendidik harus terus melakukan penyegaran terhadap perasaan kita. Yaitu perasaan cinta, senang, dan bangga atas amanah ini. Meyakini bahwa ini adalah aktivitas mulia yang diperintahkan oleh Allah.
Seiring dengan itu, perlu diiringi dengan usaha maksimal yang sebaik-baiknya dengan meminimalisir kekurangan ataupun kesalahan. Karena kita takut jangan-jangan Allah tidak ridho bahkan murka terhadap kita. Tentunya semua yang kita lakukan tersebut harapannya adalah Allah memberi ridho kepada kita.
Juga penting untuk kita camkan di hati kita bahwa semua yang kita lakukan itu terekam dan kelak akan ditunjukkan kepada kita.
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS At Taubah 9: 105)
Untuk itu, kita harus terus berupaya memperbaiki kualitas kita, dengan berbagai wasilah sekaligus diiringi kesungguhan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS Al Maidah 5: 35)
Saya telah menyaksikan kesungguh-sungguhan guru-guru kami di Yayasan Ar Rahmah ini, kesungguh-sungguhan jajaran Pembina dan jajaran pengurus Yayasan Ar rahmah, serta kesungguh sungguhan pengelola lembaga dan karyawan di lingkup Yayasan Ar Rahmah. Semoga kelak kita menyaksikan rekaman amal kita dengan hati yang gembira.
*) Gunawan, penulis adalah Ketua Yayasan Ar Rahmah Pacitan
Semoga senantiasa menjadi spirit kami
Aamiin