Oleh: Subiyanto Munir
SUAR News | Kamis, 16 Juli 2020. Wahai saudaraku para pegiat dakwah Ar Rahmah, sebagai warga yang senantiasa belajar, mari kita jaga lisan dalam lapang maupun sempit. Dalam terlayani ataupun tidak terlayani, semua kebutuhan kita oleh jamiah ini. Agar senantiasa menjaga bibir, berkata benar, bertunai pahala dari-Nya.
Ta’ammulat Qur’aniyah yang dinukil salah satu ulama dakwah kita dapat kita pedomani;
فَأَثَابَهُمُ اللَّهُ بِمَا قَالُوا
“Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan…”. (Q.S. al-Maidah: 85)
وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا
“Dan mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu…”. (Q.S. al-Maidah: 64)
Perkataan yang diucapkan seseorang bisa berbuah pahala dan bisa juga berbuah laknat, maka berhati-hatilah dengan perkataan.
Di zaman media sosial seperti sekarang ini, cuwitan, tulisan, dan postingan, bisa jadi sama dengan ucapan. Maka berhati-hatilah dengan cuwitan, postingan dan tulisan kita.
Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang diridhoi Allah, suatu kalimat yang ia tidak mempedulikannya, namun dengannya Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh, seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang ia tidak memperdulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam neraka.” (H.R. Bukhari Nomor 6478)
Semoga Allah senantiasa menjaga lisan kita. Amin
*) Subiyanto Munir, penulis adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Ar Rahmah Pacitan