Oleh: Subiyanto Munir
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”.
Di saat kita tidak berdaya, tidak ada yang bisa membebaskan dari ketidakberdayaan itu, kecuali Allah. Demikian pula saat kita dizalimi. Tidak ada siapapun yang bisa menolongmu, kecuali Allah.
Maka, marilah kita menjadi orang yang kuat. Hanya berlindung dan memohon pertolongan kepada Allah semata.
Orang yang bergantung kepada Allah yang Maha Kuat, ia akan ikut menjadi kuat. Tapi, orang yang bergantung kepada sesama makhluk yang lemah, iapun akan ikut menjadi lemah.
Saya sudah merasakan mengalami situasi sebegitu kritis dalam fase kehidupan. Yakni, saat pulang berobat dari negeri jiran Malaysia tempo hari.
Saat diri ini mengalami dehidrasi yang teramat sangat. Akibat dari terapi penyinaran sebanyak 33 kali. Kanker Nasoparing dan Getah Bening membuat organ tubuh mengalami penurunan kinerja.
Dua hari tenggorokan tidak mampu menelan apapun. Termasuk air tawar. Membuat segala jenis rambut menjadi rontok. Tidak leluasa bergerak.
Saat tubuh lemah seperti ini, menjadi semakin kuat kala saya tepat memilih sandaran. Sandaran itu sangat kuat. Dialah Allah Al Qawiyyu. Tuhan yang maha kuat.
*) Subiyanto Munir, penulis adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Ar Rahmah Pacitan